TUGAS MANDIRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
MANAJEMEN PEMASARAN
DOSEN : Tubagus Wahyudi
Irma Pebriani
Administrasi Bisnis
Institute
Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Jalan Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat Indonesia
Jalan Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat Indonesia
Telp. (0266)
235 717
GREEN MARKETING
Menurut American Marketing
Association, Green Marketing adalah pemasaran suatu produk yang diasumsikan
sebagai produk yang ramah lingkungan. Oleh karena itu Green Marketing terdiri
dari berbagai macam aktifitas termasuk modifikasi produk, perubahan dalam
proses, pergantian packaging, bahkan perubahan pada promosi.
Pengertian Green
Marketing menurut para ahli :
· Susan Ward, mengatakan bahwa Green
Marketing itu merujuk pada proses menjual produk atau jasa berdasarkan pada
keuntungan lingkungannya
· Polinsky
(1994), Green Marketing adalah Konsistensi dari semua aktifitas yang mendesain
pelayanan dan fasilitas bagi kepuasan kebutuhan dan keinginan manusia, dengan
tidak menimbulkan dampak pada lingkungan alam.
· Jacquelyn Ottman, berpendapat
bahwa Green Marketing itu adalah Pertimbangan lingkungan yang diintegrasikan ke
dalam semua aspek pemasaran pengembangan produk baru, dan komunikasi serta
seluruh kunci.
Definisi Green Marketing
Green
marketing adalah konsep strategi pemasaran produk oleh produsen bagi kebutuhan
konsumen yang peduli lingkungan hidup. Dapat juga berarti konsep strategi
pemasaran produk produsen yang peduli lingkungan hidup bagi konsumen.
Green
marketing adalah suatu cara pengiklanan yang mempromosikan kepekaan lingkungan
kepada calon pembeli.
Green
marketing sebagai salah satu istilah
dalam ilmu pemasaran sebenarnya telah lama muncul yaitu sekitar tahun 80-an
akhir. Lompatan baru dunia marketing/pemasaran dikejutkan dengan buku John
Grant yang berjudul "The Green Marketing Manifesto" membuat
kepekaan dunia usaha makin tinggi terhadap lingkungan hidup. Pada saat-saat
itulah berbagai merek mendapatkan milestone-nya seperti The Body Shop
(TBS), Ecover, Naturals Range dan Down to Earth. Istilah Green Marketing
juga mempunyai kesamaan dengan istilah Environmental Marketing and Ecological
Marketing.
Tiga Langkah
Mudah Memulai Green Marketing :
Tentukan terlebih dahulu target anda Lihat
konsumen- konsumen yang potensial
hal yang mendasar karena green marketing bukanlah sebuah kata atau ungkapan
belaka tetapi merupakan sebuah strategi yang akan membantu anda mendapatkan
pelanggan dan keuntungan.
Tiga hal yang harus dilakukan agar Green marketing berhasil dan efektif :
— Konsisten
Lakukan apa yang telah anda
kampanyekan dan pastikan bahwa bisnis anda benar-benar ramah lingkungan.
— Berikan pengertian dan pendidikan lingkungan kepada pelanggan bukan hanya memberitahukan apa yang sedang anda lakukan namun juga anda
harus menjelaskan kepada mereka kenapa hal tersebut perlu dilakukan.
— Berikan kesempatan kepada pelanggan untuk ikut berpartisipasi dari gerakan
green marketing yang sedang anda lakukan, paling tidak dengan begitu mereka
merasa ikut berperan dan telah berbuat terhadap lingkungannya
Gerakan- gerakan yang ada Green Marketing :
— Green Consumer adalah merupakan konsumen yang peduli lingkungan hidup
— Green Product (produk yang berwawasan lingkungan) adalah merupakan suatu produk yang
dirancang dan diproses dengan suatu cara untuk mengurangi efek-efek yang
dapat mencemari lingkungan, baik dalam produksi, pendistribusian dan
pengkonsumsiannya. Hal ini dapat dikaitkan dengan pemakaian bahan baku yang
dapat didaur ulang.
Green Consumersism
Kesadaran individual terhadap produk
yang diinginkan untuk dikonsumsinya yang ramah lingkungan atau minimal
sedikitnya dapat mengurangi tingkat kerusakan lingkungan
Manfaat
Green Marketing :
·
Menghasilkan
produk yang ramah lingkungan
·
Para produsen dan pemasang iklan mengembangkan produk yang mereka upayakan
untuk memenuhi keinginan masyarakat yang peduli akan lingkungan
·
Inovasi
·
Kecintaan
terhadap lingkungan akan membuat perusahaan menjadi lebih inovatif, baik
inovatif dalam input, process, output, bahkan strategi marketing/pemasaran.
Strategi pelaksanaan Green Marketing :
·
Mengefisiensikan
pemakaian energi dalam proses produksi
·
Meningkatkan
ketahanlamaan
·
Mengefisiensikan
konsep menimalisasi kerusakan atau dapat dipergunakan secara berulang – ulang
John Grant dalam bukunya "The Green Marketing Manifesto" membagi
tujuan Green Marketing ke dalam 3 tahap/bagian :
·
Green
Bertujuan ke arah untuk berkomunikasi bahwa merek atau perusahaan adalah peduli
lingkungan hidup.
·
Greener
Bertujuan selain untuk komersialisasi sbg tujuan utama perusahaan, juga untuk mencapai tujuan yang berpengaruh kepada lingkungan hidup. Perusahaan mencoba merubah gaya konsumen mengonsumsi/memakai produk. Misalnya penghematan kertas, menggunakan kertas bekas maupun kertas recycle. Menghemat air, listrik, penggunaan AC, dll.
Bertujuan selain untuk komersialisasi sbg tujuan utama perusahaan, juga untuk mencapai tujuan yang berpengaruh kepada lingkungan hidup. Perusahaan mencoba merubah gaya konsumen mengonsumsi/memakai produk. Misalnya penghematan kertas, menggunakan kertas bekas maupun kertas recycle. Menghemat air, listrik, penggunaan AC, dll.
·
Greenest
Perusahaan berusaha merubah budaya konsumen ke arah yang lebih peduli lingkungan hidup.
Perusahaan berusaha merubah budaya konsumen ke arah yang lebih peduli lingkungan hidup.
Kendala Green Marketing
Walaupun bertujuan baik, namun
pada kenyataannya banyak sekali kendala dalam menerapkan Green Marketing.
Kendala yang pertama adalah ketidakpercayaan konsumen dan masyarakat akan
ketulusan perusahaan dalam mengimplementasikan Green Marketing.
Beberapa hal yang menyebabkan
ketidakpercayaan terhadap kesungguhan perusahaan menerapkan green marketing :
· Banyak industri sudah dipersepsikan sebagai pencemar lingkungan dan merusak
kesehatan. Mengubah kepercayaan konsumen sulit dilakukan jika hanya
mengandalkan komunikasi saja tanpa mengubah produk dan kebijakan perusahaan
secara benar.
· Manfaat bagi lingkungan sering bersifat tidak berbentuk (intangible).
Konsumen dan masyarakat sulit untuk melihat manfaat yang sebenarnya karena bisa
jadi tidak berbentuk dan sulit diukur. Sering pula manfaat lingkungan bersifat
jangka panjang sehingga membuat makin sulit lagi untuk mengukurnya apakah memang
baik untuk lingkungan.
· Konsumen juga cenderung tidak terlalu percaya pada promosi yang dilakukan
oleh perusahaan. Mereka percaya bahwa promosi hanya menonjolkan hal yang baik
dan cenderung menutup-nutupi kelemahan. Banyak pula yang percaya bahwa promosi,
sales banyak memberi klaim yang palsu.
· Masyarakat dan konsumen juga memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai
lingkungan. Sehingga mudah bagi perusahaan untuk memainkan niat baik konsumen
untuk kepentingannya dalam mencapat tujuan keuntungan.
Kendala ketidakpercayaan
masyarakat terhadap ketulusan perusahaan bukan menjadi kendala satu-satunya
dalam Green Marketing.
KESIMPULAN
ANALISS
· Green
marketing merupakan konsep pemasaran yang sedang berkembang saat ini, seiring
dengan semakin maraknya isu pemanasan global.Ada tiga langkah mudah yang dapat
anda lakukan untuk menerapkan green marketing. Langkah yang akan memberikan
anda keuntungan jika dilakukan dengan benar. Sebelumnya tentukan terlebih
dahulu target , lihatlah konsumen-konsumen yang potensial . Dan ini adalah hal
yang mendasar karena green marketing bukanlah sebuah kata atau ungkapan belaka
tetapi merupakan sebuah strategi yang akan membantu anda mendapatkan pelanggan
dan keuntungan. Agar green
marketing berhasil dan efektif, anda harus lakukan tiga hal berikut yaitu:
1. Konsisten.
2. Berikan
pengertian dan pendidikan lingkungan kepada pelanggan.
3. Berikan
kesempatan pada pelanggan anda untuk ikut berpartisipasi.
Sebagai contoh dari ketiga langkah di atas, berikut gambaran yang dapat
anda lakukan:
Seperti vidio yang saya liat miris
memang melihat keadaan zaman sekarang namaun untuk mengatasi masalah itu tidak
mudah karena Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi tulang
punggung perekonomian negara. Perkembangan sektor industri memiliki peran
penting dalam memberikan dampak positif terhadap perekonomian seperti
memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan devisa negara dari
ekspor, dan sebagai penyumbang yang cukup besar terhadap pendapatan nasional.Di
sisi lain pertumbuhan sektor industri juga membawa efek negatif terhadap
lingkungan yaitu semakin meningkatnya jumlah limbah industri yang berpotensi
menimbulkan pencemaran sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.
Kegiatan sektor industri bisa dipastikan menimbulkan dampak eksternalitas.
Eksternalitas yaitu keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak
melalui mekanisme pasar (Mangkoesoebroto, 1993). Eksternalitas dapat bersifat
positif maupun negatif. Eksternalitas positif dari sektor industry adalah
pemanfaatan kembali sisa buangan atau limbah oleh pihak lain misal limbah padat
yang dihasilkan oleh industri tekstil berupa lumpur (sludge) dapat dimanfaatkan
kembali menjadi pupuk organik, bahan campuran pembuatan conblok, dan batako.
Contoh yang termasuk eksternalitas negatif adalah limbah industri yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan. Industri menghasilkan beragam limbah,
seperti: limbah cair, padat, gas, dan lain-lain. Limbah-limbah ini biasanya
langsung dibuang ke lingkungan, tanpa melalui proses pengolahan dan penanganan.
Salah satu pencemaran lingkungan yang terjadi di vidio ini mempunyai dampak
yang besar terhadap lingkungan yaitu:
- Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu
tempat penampungan air seperti danau, sungai, yang dianggap suci oleh warga sekitar sekarang mulai tercemar,
lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah
satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan
sedimen dan polutan. Ada beberapa penyebab dari pencemaran air
diantaranya:
- Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
- Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan olehpembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
- Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai
Industri umumnya langsung membuang limbah cair ke
badan air, seperti: laut, sungai, atau danau. Limbah cair industri merupakan
penyebab utama terjadinya pencemaran air. Setiap industry yang menghasilkan
limbah cair wajib melakukan pengolahan air limbah agar memenuhi baku mutu yang
ditetapkan pemerintah sehingga dapat langsung dibuang tanpa mencemari
lingkungan. Limbah yang dibuang tanpa diolah terlebih dahulu akan menghasilkan
limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Beberapa alasan pengusaha membuang
limbah tanpa diolah terlebih dulu antara lain mahalnya biaya pembuatan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), biaya operasional, dan perawatan IPAL
yang rumit dan kompleks. Lingkungan mempunyai daya tampung limbah yang
terbatas. Ketika limbah yang dibuang tidak melebihi ambang batas, lingkungan
masih dapat menguraikannya sehingga tidak menimbulkan pencemaran. Namun jika
ambang batas tersebut terlampaui, maka lingkungan tidak dapat menetralisir
semua limbah yang ada sehingga timbul masalah pencemaran dan degradasi kondisi
lingkungan. Perkembangan kondisi dan kualitas lingkungan di Indonesia sudah
sangat memprihatikan karena kerusakan lingkungan semakin parah diikuti dengan
pembuangan limbah secara terus menerus sehingga menimbulkan pencemaran dan
akhirnya akan menurunkan kualitas lingkungan yang berdampak langsung terhadap
kesehatan masyarakat. Salah satu contohnya yaitu Telah dikatakan bahwa
pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan
tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700
juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India
meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina
menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak
memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air
merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih
berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru
pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47
persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara
mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.
- Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh
sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan
dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun
global. Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya
pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia
atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran
udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung
dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan
pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh
dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer.
Dampak kesehatan yang akan di timbulkan yaitu
substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah
ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis,
dan gangguan pernapasan lainnya.
Untuk mengatasi hal ini diperlukan instrumen ekonomi,
salah satunya instrumen fiskal. Pajak lingkungan atau green Tax, green
marketing merupakan salah satu instrumen fiskal yang umum digunakan untuk
mengatasi persoalan pencemaran lingkungan. Wacana mengenai pajak lingkungan ini
sudah sering didiskusikan oleh berbagai kalangan. Pajak lingkungan direncanakan
akan ditetapkan sebesar 0,5 persen dari omzet perusahaan dan dibebankan khususnya
pada industry manufaktur yang memiliki omzet di atas Rp 300 juta per 1 tahun..
Secara umum pengenaan pajak lingkungan didasarkan atas pertimbangan bahwa
kegiatan industri yang berpotensi mencemari lingkungan agar memberikan
kontribusi dalam perbaikan lingkungan. Pajak lingkungan akan dikenakan kepada
industri manufaktur karena industri tersebut dianggap tidak ramah lingkungan
dan memiliki input dengan kadar pencemaran besar serta dalam proses produksinya
menghasilkan output limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Industri
tekstil merupakan salah satu industri manufaktur yang potensial menghasilkan
limbah. Perkembangan sektor industri di Kota Bogor mengalami peningkatan setiap
tahunnya, tidak terkecuali industri TPT (Tekstil dan Produk Tekstil). Setiap
tahunnya jumlah unit usaha TPT mengalami peningkatan. Perkembangan industri
tekstil diikuti dengan semakin besarnya limbah cair yang dihasilkan oleh
industri tekstil. Industri tesktil merupakan salah satu industri penghasil
utama limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan. Hal tersebut
dikarenakan dalam proses produksinya industri tekstil membutuhkan input air
dalam jumlah besar dan bahan kimia untuk digunakan dalam proses pewarnaan
sehingga limbah yang dihasilkan mengandung COD dan BOD tinggi.
Rencana pemberlakuan pajak lingkungan tersebut juga
menimbulkan kontroversi, karena terdapat pihak yang pro ataupun kontra. Pihak
yang kontra atau menolak adanya pemberlakuan pajak lingkungan sebagian besar
berasal dari kalangan pengusaha. Hal ini disebabkan penerapan pajak lingkungan
ini akan semakin membebani pengusaha dalam hal kenaikan biaya produksi (high
cost).
Namun di sisi lain bagi pihak yang pro atau setuju,
penerapan pajak lingkungan mencerminkan tanggung jawab industri terhadap
lingkungan. Pengenaan pajak lingkungan bukan berarti perusahaan diperbolehkan
untuk mencemari lingkungan melainkan harus menurunkan tingkat pencemaran
limbahnya. Tujuan penerapan pajak lingkungan salah satunya dalam rangka
menciptakan insentif bagi pengusaha untuk mendanai kegiatan pelestarian
lingkungan mengingat kegiatan industri telah menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan. Hasil penerimaan pajak lingkungan digunakan untuk mendanai kegiatan
pengelolaan lingkungan seperti mendanai kegiatan pengolahan dan pengendalian
limbah, investasi IPAL ataupun pemberian subsidi kepada perusahaan untuk
mengadakan sarana IPAL.
penerapan pajak lingkungan mencerminkan tanggung jawab
industri terhadap lingkungan. Pengenaan pajak lingkungan bukan berarti
perusahaan diperbolehkan untuk mencemari lingkungan melainkan harus menurunkan
tingkat pencemaran limbahnya. Tujuan penerapan pajak lingkungan salah satunya
dalam rangka menciptakan insentif bagi pengusaha untuk mendanai kegiatan
pelestarian lingkungan mengingat kegiatan industri telah menyebabkan penurunan
kualitas lingkungan. Hasil penerimaan pajak lingkungan digunakan untuk mendanai
kegiatan pengelolaan lingkungan seperti mendanai kegiatan pengolahan dan
pengendalian limbah, investasi IPAL ataupun pemberian subsidi kepada perusahaan
untuk mengadakan sarana IPAL.
Tapi kebijakan ini masih dirarasa kurang adil karena
apa bila dilihat dari sisi lingkungan. Perusahaan yang beromzet di atas Rp 300
juta per tahun belum tentu memberikan kontribusi limbah yang berbahaya bagi
lingkungan misalnya perusahaan tersebut telah memiliki IPAL yang baik sehingga
tidak berpotensi mencemari lingkungan. Di sisi lain perusahaan kecil (omzet di
bawah Rp 300 juta) yang belum memiliki IPAL akan memberikan kontribusi
pencemaran yang lebih berbahaya. Sebagai contoh industri kecil tapioka yang
menghasilkan limbah cair dengan ciri seperti bau busuk, warna keruh (putih
kecoklat-coklatan). Dan pemerintah kesulitan dalam menerapkan kebijakan ini
karena pemerintah kekurangan informasi tentang pendapatan setiap perusahaan karena
perusahaan menutupi hasil pendapatan yang diperolehnya agar bisa lolos dari
pajak lingkungan ini dan perusahaan dapat menekan biaya oprasional usahanya.
Berdasarkan hal tersebut maka pajak lingkungan
sebaiknya tidak dikenakan atas omzet perusahaan melainkan berdasarkan prinsip
pencemar membayar (polluter pays principle/PPP) sehingga memenuhi prinsip
keadilan. Pajak lingkungan diterapkan berdasarkan PPP artinya semakin besar
tingkat pencemaran yang ditimbulkan maka pajak yang akan dikenakan semakin tinggi
dan sebaliknya.
Kebijakan pemerintah selanjutnya adalah izin AMDAL,
Amdal adalah analisis mengenai dampak lingkungan. Setiap pengusaha yang ingin
mendirikan perusahaan/industri yang tempatnya atau dalam kegiatan produksinya
bersentuhan langsung dengan lingkungan harus mempunyai izin amdal dari
pemerintah. Pemerintah memberikan izin jika perusahaan dirasa tidak mencemari
lingkungan sehingga tidak membahayakan bagi masyarakat di sekitar perusahaan
atau industri tersebut. Tapi dalam kenyataannya banyak perusahaan/industri yang
masih kurang sadar akan bahayanya pencemaran lingkungan, sehingga banyak
perusahaan nakal yang masih belum mempunyai amdal tapi sudah mendirikan tempat
usahanya.
Kebijakan baru
Karena kebijakan yang lama menimbulkan banyak masalah
yaitu di rasa kurang adil dalam penerapannya karena berorientasi pada omset
suatu perusahaan, perusahaan yang omsetnya besar belum tentu dapat mencemari
lingkungan dan sebaliknya,. Pencemaran adalah masalah yang universal karena
berdampak pada seluruh kalangan masyarakat, maka dari itu diperlukan kebijakan
baru untuk mengatasi masalah ini. Di antaranya adalah:
Menteri perdagangan dan perindustrian memberlakukan
peraturan tentang perizinan usaha tentang yaitu orang yang ingin mendirikan
usaha yang berhubungan langsung dengan lingkungan harus mempuyai filter dalam
pembuangan limbahnya. Pemerintah melalui mentri perdagangan dan
perindustrian harus merealisasikan kebijakan ini agar limbah Perusahaan
yang akan di buang ke lingkungan tidak menimmbulkan dampak terlalu besar ke
lingkungan dan kepada masyarakat.di sisi pengusaha kebijakan ini awalnya di
anggap membebani biaya produksi karena biaya yang harus dikeluarkan lebih
tinggi dalam pembutan filter tersebut tapi dalam jangka panjang perusahaan di
anggap beruntung karena peruhaan tidak harus membayar kompensasi kepada
masyarakat atas limbah yang mereka hasilkan dan dalam segi Etika, Moral dan
Norma perusahaan di anggap baik karena tidak menimbulkan dampak negative bagi
masyarakat.
Kebijakan selanjutnya adalah Pemerintah melalui Dinas
perindustian, Dinas perencanaan dan Dinas pemukiman menyediakan tempat atau
lokasi khusus industri. Tempat khusus dimana disitu segala kegiatan industri di
pusatkan di satu tempat yang jauh dari pemukiman masyarakat sehingga pencemaran
tidak lagi di rasakan oleh masyarakat karena terpisah lokasi. Perusahaan juga
dirasa untung karena dekat dengan bahan baku sehingga biaya produksi dapat
ditekan.
Pemerintah melalui menteri kehutanan dan lingkungan hidup serta di bantu masyarakat harus memperluas daerah penghijauan dan penuntasan penebangan liar sehingga dengan adanya pohon diharapkan dampak yang di timbulkan oleh pencemaran dapat berkurang
Pemerintah melalui menteri kehutanan dan lingkungan hidup serta di bantu masyarakat harus memperluas daerah penghijauan dan penuntasan penebangan liar sehingga dengan adanya pohon diharapkan dampak yang di timbulkan oleh pencemaran dapat berkurang
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar